Ada Kisah Para Nabi Dibalik Penetapan Salat Lima Waktu






Umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan salat lima waktu. Karena salat merupakan salah satu rukun Islam. Salat pula merupakan tiang agama.
Begitu pentingnya salat karena orang yang melaksanakan salat akan memperoleh banyak keutamaan dan faedah. Yang paling utama, yakni wujud ketundukan kepada Sang Maha Pencipta, Allah SWT.
Imam Izzuddin bin Abdus Salam dalam kitab “Maqhasidul Ibadah” mengartikan salat sebagai ibadah fisik yang paling utama setelah makrifat dan iman. Karena faedah salat itu ada yang bersifat khusus bagi orang yang salat, ada yang berhubungan dengan Allah dan rasulnya serta semua orang yang beriman.
Hubungan salat dengan pelaksana salat, kata Izzuddin, adanya doa agar mendapat maslahat di dunia dan akhirat. Orang yang salat mendapat kehormatan untuk bermunajat kepada Allah SWT.
Syekh Nawawi Al-Bantani dalam kitab “Sulam Munajat” (Fuad Saefuddin Noor, 2015) mengungkap pendapat sebagian ahli filsafat mengenai hikmah dari penetapan salat lima waktu. Yakni agar salat masing-masing nabi memiliki kekhasan tersendiri.
Nabi yang pertama kali melaksanakan Salat Subuh yakni Nabi Adam AS. Ketika beliau sudah keluar dari surga dan melihat kegelapan yang membuatnya ketakutan. Tatkala fajar telah menghilangkan kegelapan, Nabi Adam pun salat dua rakaat. Yakni satu rakaat sebagai rasa syukur atas diselamatkannya dirinya dari kegelapan dan satu rakaat lagi atas kembalinya cahaya siang.
Kemudian Salat Zuhur. Nabi yang pertama kali menunaikan Salat Zuhur yakni Nabi Ibrahim AS. Disaat Allah memerintahkannya menyembelih anaknya Ismail, lalu diganti dengan penyembelihan tebusannya dengan domba. Peristiwa itu terjadi saat matahari tergelincir dari tengah langit.
Kemudian Nabi Ibrahim menunaikan salat empat rakaat. Satu rakaat sebagai rasa syukur atas tebusan dari Allah SWT, satu rakaat sebagai rasa syukur atas hilangnya kesedihan anaknya tidak jadi disembelih, satu rakaat sebagai permohonan ridha kepada Allah SWT dan satu rakaat lagi rasa syukur atas kenikmatan berupa domba yang diturunkan dari surga.
Selanjutnya Salat Asar. Nabi yang pertama kali menunaikan Salat Asar yakni Nabi Yunus AS. Saat itu Nabi Yunus baru saja dikeluarkan Allah dari perut ikan hiu. Kondisi Nabi Yunus ibarat anak burung yang belum tumbuh bulu di sekujur tubuhnya. Nabi Yunus berada dalam empat kegelapan yakni kegelapan isi perut, air laut, malam dan perut ikan hiu.
Nabi Yunus keluar dari perut ikan hiu bertepatan dengan datangnya waktu Salat Asar. Dia pun menunaikan salat empat rakaat sebagai rasa syukur kepada Allah SWT karena terbebas dari empat kegelapan itu.
Kemudian Salat Magrib. Nabi yang pertama melaksanakannya yakni Nabi Isa AS. Saat itu Nabi Isa berhasil keluar dari kaumnya bertepatan dengan terbenamnya matahari. Nabi Isa pun menunaikan salat tiga rakaat. Yakni satu rakaat untuk meniadakan sesembahan selain Allah SWT, rakaat kedua untuk menghilangkan tuduhan ibunya (Maryam) tentang fitnah yang dihembuskan kaumnya. Dan rakaat ketiga bertujuan untuk menetapkan pengaruh dan ke-Tuhan-an yang hanya dimiliki Allah semata.
Sedangkan Nabi yang pertama kali menunaikan Salat Isya yakni Nabi Musa AS. Pada saat ini, Nabi Musa AS sedang tersesat, namun akhirnya berhasil keluar dari Kota Madyan. Nabi Musa mengalami empat kesedihan yakni kesedihan yang disebabkan penyakit yang diderita istrinya, kesedihan terhadap saudaranya Nabi Harun AS, kesedihan karena musibah yang menimpa anak-anaknya dan kesedihan atas serangan Fir’aun.
Allah kemudian menyelamatkan Nabi Musa dari semua kesedihan pada waktu Isya. Nabi Musa pun menunaikan Salat Isya sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.
Kisah para Nabi dalam mengerjakan salat rasa syukur dan ketundukan kepada Allah SWT. Menurut Imam Izzuddin bin Abdus Salam, yang dikenal sulthon al ulama, tujuan terbesar salat adalah memperbarui perjanjian dengan Allah SWT. Salat juga mencakup berbagai perbuatan hati, lidah maupun anggota tubuh, baik yang wajib maupun sunnah, sesuatu yang tidak tercakup dalam ibadah selain salat.***
(Artikel ini dimuat di kaba-banten.com, 13 Mei 2020)

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Gope, Wisata Pantai Termurah di Banten

Pers, Koperasi dan Penggerak Ekonomi (Refleksi Enam Tahun Koperasi Karyawan Kabar Banten)

Spirit ‘Aje Kendor’ Memajukan Kota Serang