Pers, Koperasi dan Penggerak Ekonomi (Refleksi Enam Tahun Koperasi Karyawan Kabar Banten)
Setiap
tahun, pemberitaan media massa, cetak maupun elektronik, tentang kondisi
koperasi, selalu senada dengan tahun-tahun sebelumnya. Kecenderungan sebagian
besar media massa selalu mengambil judul soal jumlah koperasi yang mati suri
dan terancam dibubarkan.
Bagi
jurnalis, sudut pandang tersebut dianggap menarik. Setidaknya, ada beberapa
pertimbangannya antara lain menyadarkan pengelola koperasi untuk memperbaikinya
dan juga mendorong kinerja Dinas Koperasi dalam melakukan pembinaan.
Pemberitaan
tentang kondisi koperasi yang mati suri dan terancam dibubarkan, tentu dari
kacamata seorang jurnalis sesuatu yang on the track, karena menggunakan prinsip
bad news is good news (berita
negatif, merupakan berita yang bagus). Tetapi dari sudut jurnalistik
inspiratif, pola tersebut menjadi berita yang kering makna.
Mendudukkan
pemberitaan tentang kondisi koperasi dari sudut pandang jurnalisme inspiratif, menurut
hemat penulis, mulai perlu didorong.
Mengutip
Aris Ismail, dalam bukunya “Jurnalistik Inspiratif” (disertasi Program Doktoral Unpad, 2016), jurnalistik
inspiratif sebagai jurnalisme yang memotivasi, membangkitkan semangat untuk
memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat.
Dalam
konteks pemberitaan tentang koperasi, rasanya tepat jika jurnalis lebih banyak
mengangkat sisi lain dari koperasi yang tumbuh dan berkembang secara bagus
melalui sudut pandang jurnalistik inspiratif tersebut.
Dengan
demikian, pemberitaan yang ajeg diharapkan secara perlahan menumbuhkan
kesadaran masyarakat dalam gerakan koperasi akan semakin tumbuh. Tujuan
utamanya, kondisi koperasi akan menjadi lebih baik. Paling tidak, koperasi
dalam kategori sehat, yakni transparan dan akuntabel dalam pengelolaan, dan
rutin menggelar rapat anggota tahunan (RAT).
Mengarahkan
pemberitaan koperasi pada sudut pandang jurnalistik inspiratif, satu dari peran
pers dalam mencerdaskan kehidupan masyarakat. Peran lain, perusahaan pers
sebagai koorporasi, harus menjadi contoh penggerak koperasi. Salah satunya
melalui wadah koperasi di lingkungan kerjanya.
Koperasi
karyawan di perusahaan pers punya peran cukup penting dalam hal membantu
ekonomi anggotanya. Perusahaan pers, memiliki karyawan tidak hanya wartawan
tetapi juga karyawan non redaksi. Mereka perlu wadah berkumpul dalam bidang
usaha untuk kesejahteraan semua anggota.
Koperasi “KB”
Atas dasar itu, sebagian besar karyawan
Kabar Banten pada 27 Februari 2014
sepakat untuk membentuk koperasi dengan nama “Koperasi Kabar Banten”,
selanjutnya disingkat Koperasi KB. Saat itu jumlah anggota mencapai 28
orang. Pada masa awal ini, pengurus
periode 2014-2017 menitikberatkan pada penataan kelembagaan dan usaha simpan
pinjam.
Penataan
kelembagaan mencakup perekrutan anggota, dan pengurusan legalitas atau badan
hukum. Koperasi Kabar Banten telah memiliki akta koperasi yang dikeluarkan oleh
notaris Rita Elfida, SH pada 14 Juli 2014 yang kemudian disahkan oleh Kepala
Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Banten dengan Nomor 15/BH/XI/KUMKM/VIII/2014.
Selain itu, telah memiliki Nomor Induk Koperasi No 3673040010437 oleh
Kementerian Koperasi dan bisa diakses di laman depkop.go.id.
Sedangkan unit Usaha Simpan Pinjam (USP)
sangat membantu kebutuhan anggota yang mendesak seperti menjelang lebaran,
tahun ajaran baru, dan sebagainya.
Pada periode pertama itu, masa-masa
sulit dialami, dari modal koperasi yang terbatas sementara kebutuhan pinjaman
anggota banyak. Namun bersyukur, karena anggota berpegang teguh pada prinsip
kekeluargaan dan kebersamaan, mereka mematuhi regulasi yang ditetapkan
pengurus.
Dalam berbagai kegiatan, Koperasi Kabar
Banten aktif dalam mengikuti berbagai kegiatan baik pelatihan, workshop yang
diselenggarakan Dinas Koperasi dan UKM Banten. Pada tahun 2017, Koperasi
Karyawan Kabar Banten meraih Juara III sebagai Koperasi Berprestasi se-Provinsi
Banten pada acara Peringatan Hari Koperasi Tingkat Provinsi Banten di Kota
Tangerang. Prestasi lain yakni Tim Kabar Banten meraih juara II pada lomba
memasak nasi goreng pada Desember 2017.
Pada periode kedua kepengurusan
2017-2020, Koperasi Karyawan Kabar Banten sudah mulai melakukan pengembangan
usaha. Terutama unit usaha waserda dengan nama “KB Mart” yang menjual kebutuhan
pokok anggota dan juga penjualan kaos dengan branding “Kabe Cloting” dan juga
usaha penerbitan buku dengan nama ‘Pustaka Kabar Banten’.
Berbagai upaya tersebut cukup meningkatkan rata-rata
pendapatan koperasi yang pada awal pendirian hanya Rp 5 juta kini tahun 2019
telah menembus angka pendapatan bruto Rp 28.670.491 dengan laba senilai Rp 23.966.491 dengan total aset senilai
Rp 198. 799.591. Dari sisi keanggotaan juga meningkat dari pendirian sebanyak
28 orang kini telah mencapai 55 orang.
Wadah mengasah jiwa “enterpreunership”
Perkembangan
koperasi yang terus meningkat tak lepas dari upaya pengurus memberikan layanan
yang prima, transparan dan aktif setiap tahun menggelar RAT sehingga berdampak
pada kepercayaan anggota yang terus meningkat.
Hal
lain yang dirasakan manfaat keberadaan koperasi di lingkungan perusahaan pers,
yakni menjadi wadah untuk mengasah jiwa kewirausahaan (enterpreunership)
anggota yang berlatar belakang pekerjaan sebagai wartawan maupun karyawan.
Setiap pegawai pada dasarnya memiliki jiwa kewirausahaan. Anggota yang memiliki
skill desain grafis diarahkan untuk pembuatan desain kaos maupun buku.
Sedangkan anggota yang punya skill marketing, diarahkan pada peningkatan
kemampuan pemasaran di era digital.
Era
disrupsi teknologi yang serba digital menuntut setiap individu mampu berkolaborasi.
Oleh karena itu, koperasi karyawan merupakan salah satu yang bisa menjadi wadah
mengasah skill lain dan mengembangkan jenis usaha hilir pada industri pers,
seperti penerbitan buku, diskusi, seminar dan sebagainya.
Pada
awal periode ketiga ini 2020-2023, tantangan koperasi makin berat seiring
dengan adanya pandemik virus Covid-19 yang sudah tentu akan berdampak pada
berbagai sektor kehidupan termasuk ekonomi. Namun demikian, hal itu harus dijadikan tantangan untuk terus
berinovasi, karena itulah salah satunya agar sektor usaha, termasuk koperasi,
bisa tetap bertahan bahkan bisa terus berkembang.
Bapak
Koperasi Muhammad Hatta berkata, “Koperasi
akan terbunuh saat pemerintah memberikan kesempatan luas kepada ekonomi
liberal. Karena dengan asas kebersamaan dan persaudaraan, koperasi tidak pernah
bersaing, tetapi berlomba.”***
Maksuni Husen, Ketua Koperasi Karyawan Kabar Banten periode 2014-2020
Comments
Post a Comment