Spirit ‘Aje Kendor’ Memajukan Kota Serang

                                                                                                              DOK  Kabar Banten


Kota Serang, Senin, 10 Agustus 2020, genap berusia 13 tahun. Dalam usia yang tergolong memasuki remaja tersebut, ibu kota Provinsi Banten ini, terus melakukan perbaikan dalam berbagai sektor. Seperti sektor pendidikan, kesehatan, infrastruktur, transportasi, ketertiban, kebersihan, ekonomi dan sebagainya.

Saat usia 13 tahun, Kota Serang dipimpin oleh duet dengan slogan “Aje Kendor” yakni Wali Kota Serang dan Wakil Wali Kota Serang Syafrudin-Subadri Usuludin. Duet Syafrudin-Subadri (2018-2023) merupakan kepala daerah kelima dalam periodisasi kepemimpinan di Kota Serang setelah Asmudji HW (Penjabat Wali Kota Serang tahun 2007), kemudian H Bunyamin-Tb Haerul Jaman (2008-2011), Tb Haerul Jaman-Nana Suryana (2011-2013), Tb Haerul Jaman-Sulhi Choir (2013-2018).

Pada periode pertama, Asmudji telah membangun pondasi pemerintahan yang kuat. Beliau merupakan birokrat Pemprov Banten yang malang melintang dalam menata birokrasi. Demikian juga Wali Kota Serang H Bunyamin (almarhum), merupakan birokrat dan juga mantan Bupati Serang. Estafeta kepemimpinan juga kemudian dipegang Tb Haerul Jaman yang didampingi wakilnya dari unsur birokrat yakni Nana Suryana (merupakan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Serang, dan Sulhi Choir (mantan Sekda Kota Serang).

Pada periode kelima ini pun, Kota Serang dipimpin mantan birokrat yakni Syafrudin (mantan Kepala Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang) dengan didampingi sosok yang berasal dari kader partai politik yakni Subadri Usuludin.

Masing-masing periode kepemimpinan memiliki keunggulan dan kekurangannya. Itu lah dinamika Kota Serang yang tak bisa dipungkiri pembangunan periode sekarang adalah keberlangsungan dari periode sebelumnya.

Periodisasi kepemimpinan di Kota Serang sebetulnya sudah on the track, berjalan mulus,  dengan sosok wali kota dan wakil wali kota yang berpengalaman di birokrasi. Namun demikian, harus diakui, hingga kini kemajuan Kota Serang belum sebagaimana ekspektasi masyarakatnya.

Sebagai kota otonom baru, Kota Serang memiliki kedudukan strategis karena menjadi ibu kota Provinsi Banten. Karena itu lah, wajar ekspektasi masyarakat terhadap Kota Serang begitu tinggi. Sebagai ibu kota provinsi, Kota Serang dengan moto ‘Kota Madani’ dituntut sejajar dengan ibu kota provinsi lain. Ekspektasi yang wajar karena resiko menyandang sebagai ibu kota Provinsi Banten.

 Spirit “Aje Kendor”

Duet Syafrudin-Subadri yang mengusung spirit ‘Aje Kendor’ menjadi harapan masyarakat Kota Serang. Dilantik pada 5 Desember 2018 lalu,

di dekat Situs Watu Gilang kawasan eks Kesultanan Banten, Syafrudin-Subadri mengemban misi luhur, sebagaimana para Sultan Banten yang juga dulu disumpah sebelum memikul amanah memimpin masyarakat.

Sejak disumpah, sudah sekitar  satu tahun sembilan bulan, duet ‘Aje Kendor’ memimpin Kota Serang.

Tiga fokus utama yang dicanangkan sejak duet ‘Aje Kendor’ disumpah, yakni penataan Pedagang Kaki Lima (PKL), kebersihan kota dan kelancaran lalu lintas, belum tuntas diselesaikan. Relokasi PKL dari Stadion Ciceri ke Kepandean, pengelolaan persampahan masih semrawut, dan penanganan kemacetan, seperti jalur satu arah yang diujicobakan, belum bisa diterapkan. Banyak kendala, baik regulasi dan realita yang ada belum bisa diselesaikan.

Memasuki tahun kedua kepemimpinannya, duet ‘Aje Kendor’ menghadapi tantangan tak ringan. Apalagi tahun 2020 ini, sejak Maret, dihadapkan pada situasi pandemi Covid-19. Sama seperti daerah lainnya, praktis, pembangunan terhambat karena fokus diarahkan pada penanganan dampak pandemi Covid-19. Sebagian APBD 2020 direfocusing untuk penanganan Covid-19.

Data Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPj) Wali Kota Serang  tahun 2019 merupakan peringatan untuk segera berbenah.  Salah satunya menyangkut adanya penurunan pertumbuhan ekonomi sebesar 6,51 persen pada 2018 menjadi 6,44 persen pada 2019.

Jika pada saat belum pandemi Covid-19 menurun, maka tahun 2020, jelas makin berat. Meskipun pada Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengalami kanaikan menjadi 72,10 atau tumbuh 0,59 persen. Namun bila dibandingkan dengan tiga kota lain di Banten masih terendah, yakni Kota Tangerang Selatan sebesar 81,48, Kota Tangerang 78,43, dan Kota Cilegon 73,01. Demikian pula dengan angka kemiskinan. Berdasarkan data BPS, pada periode Maret hingga September 2019 angka kemiskinan di Kota Serang mencapai 5,40 persen.

Angka statistik ini menunjukkan Kota Serang masih harus ekstra kerja keras untuk mengejar ketertinggalan dengan kota lain di Banten. Meskipun, membandingkan dengan tiga kota lain yang sudah maju, tidak  sepenuhnya tepat, karena beberapa variabel yang berbeda. Namun paling tidak, pembandingan itu sebagai pemicu untuk lebih baik lagi.

Meskipun demikian, hal yang diapresiasi yakni capaian predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari laporan keuangan daerah Pemkot Serang tahun 2019 dari BPK, dan juga respon Pemkot Serang dalam menghadapi permasalahan.

 

Jangan pudar

Capaian pembangunan yang belum memuaskan ini menjadi tantangan besar duet ‘Aje Kendor’. Spirit ‘Aje Kendor’ hendaklah bisa merasuki semua aparatur Pemkot Serang dan juga seluruh elemen masyarakat. Membangun dengan merangkul semua elemen masyarakat merupakan modal besar yang harus dilakukan. Gebrakan duet ‘Aje Kendor’ di awal kepemimpinannya lambat laun akan menghadapi rintangan yang tak mudah dan makin berat. Persoalan pengangguran, kemiskinan, daya beli  masyarakat yang menurun akibat dampak pandemi Covid-19  menjadi tantangan yang nyata.

Untuk itu dibutuhkan spirit ‘Aje Kendor’ yakni pemerintahan yang bertipikal responsif, tanggap dan memiliki nyali terhadap tantangan yang dihadapi.

Oleh karena itu. Reformasi birokrasi menjadi hal utama agar gerbong Pemkot Serang bergerak sesuai dengan spirit ‘Aje Kendor’ . Disisi lain, deuat ‘Aje Kendor’ sebagai pembawa gerbong juga harus fokus bekerja, tanpa harus terbawa baying-bayang pilkada mendatang. Wali Kota Syafrudin yang ikut bursa Ketua DPW PAN Banten dan Wakil Wali Kota Serang Subadri Usuludin yang menjadi Plt Ketua DPW PPP Banten semoga tidak kehilangan fokus dalam memimpin dan memajukan Kota Serang sekitar 3 tahun enam bulan mendatang.***

 

Comments

Popular posts from this blog

Pantai Gope, Wisata Pantai Termurah di Banten

Pers, Koperasi dan Penggerak Ekonomi (Refleksi Enam Tahun Koperasi Karyawan Kabar Banten)